Kabar duka datang dari Italia dimana setidaknya 18 pendeta Italia meninggal setelah terjangkit virus corona.
Mereka diketahui mulai terjangkit setelah mengunjungi pasien terinfeksi maupun yang memimpin acara pemakaman pasien yang meninggal. Hal ini diketahui mulai terjadi sejak Paus Fransiskus mendesak para pendeta gereja Katolik untuk pergi mengunjungi orang-orang sakit akibat virus corona di unit-unit perawatan intensif di Italia. Sayangnya, kunjungan tersebut malah menimbulkan masalah besar bagi para pendeta.
Sama seperti para dokter, pendeta dan imam Katolik diketahui juga melakukan perkumpulan dalam jarak dekat. Sehingga penularan pun semakin meluas. Jumlah tim medis Italia yang sudah meninggal mencapai 13 orang.
"Mengenakan topeng, topi sarung tangan, jubah dan kacamata pelindung, kami para imam berjalan di sekitar aula seperti zombie," kata Pastor Claudio del Monte.
Del Monte sendiri berasal dari paroki Bergamo, sebuah kota berbukit yang indah dan telah menjadi pusat wisata di kota Italia.
Namun hal ini juga yang membuat provinsi ini sebagai pusat penyebaran virus corona terburuk, dimana terhitung pada Jumat (20/3) jumlah terinfeksi sudah mencapai angka 4.634 orang.
Baca Juga: Paus Fransiskus Tantang Imam Katolik Temui Pasien Terinfeksi Virus Corona
Banyaknya korban yang meninggal membuat pemerintah kewalahan dalam menangani
jenazah. Hingga aakhirnya mereka harus mengirimkan pasokan peti mati kayu yang
diangkut dengan menggunakan truk-truk tentara.
"Kami tidak lagi tahu dimana harus menempatkan orang mati," kata
uskuo Bergamo, Francesco Beschi.
"Menyakitkan rasanya melihat para imam (pendeta) jatuh sakit. Kadang-kadang
hal itu terjadi kepada mereka karena semangat pastoral. Mereka mengunjungi unit
perawatan intensif dimana tak seorangpun yang harusnya pergi ke sana,"
kata Enrico Salmi, Uskup Parma.
Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemimpin Gereja Katolik Paus
Fransiskus terkait kematian para pendeta dan imam ini.